Note
In psychology, the Zeigarnik effect, named after Lithuanian-Soviet psychologist Bluma Zeigarnik, occurs when an activity that has been interrupted may be more readily recalled. It postulates that people remember unfinished or interrupted tasks better than completed tasks. In Gestalt psychology, the Zeigarnik effect has been used to demonstrate the general presence of Gestalt phenomena: not just appearing as perceptual effects, but also present in cognition
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kita akan cenderung merasa tak nyaman dan memiliki ingatan lebih tinggi akan suatu hal bila kita tidak menyelesaikannya dengan tuntas.
Quote
“Our minds quickly forget finished tasks. However, they are programmed to continually intterupt us with reminders of unfinished task.”
— Bluma Zeigarnik
Contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika kita menonton sebuah film/series dan endingnya terkesan menggantung seperti adanya fakta baru yang belum terpecahkan, tokoh yang belum pernah kita lihat tiba-tiba muncul di akhir, musuh yang ternyata masih hidup kita sebagai penonton kerap merasa kesal atau cemas dan sangat tidak nyaman. Kita jadi terus mengingat setiap adegan film/series tersebut dan tidak sabar untuk menonton sekuel berikutnya atau episode berikutnya lagi dan lagi.
Sejarah
Pada tahun 1920-an seorang psikolog asal Russia bernama Bluma Wulfovna Zeigarnik menemukan sebuah fenomena menarik, suatu hari professornya yaitu Gestalt Kurt Lewin memperhatikan bahwa ada seorang pelayan yang memiliki ingatan yang sangat baik tentang pesanan yang belum dibayar, namun setelah konsumen membayar pesanannya dan sang pelayan menyelesaikan tugasnya, sang pelayan tidak dapat mengingat lebih banyak rincian pesanan tersebut lagi.
Zeigarnik kemudian merancang serangkaian percobaan untuk mengungkap hal yang mendasari fenomena ini. Laporan penelitiannya diterbitkan di jurnal Psychologische Forschung pada tahun 1927. Zeigarnik menemukan bahwa gangguan selama proses pengerjaan tugas yang membutuhkan fokus sebenernya dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengingat tugasnya setelah itu, namun berhasil atau tidaknya metode ini pada seseorang sangat bergantung pada beberapa faktor seperti motivasi individu, tingkat kepercayaan diri, tingkat kelelahan, dan waktu interupsi yang dialami. Fenomena ini kemudian disebut sebagai Zeigarnik Effect yaitu suatu kondisi saat seseorang terus mengingat suatu hal yang belum selesai dikerjakan atau dituntaskan daripada hal yang sudah selesai dan tuntas dikerjakan.
Hal yang memicu munculnya Zeigarnik Effect adalah motivasi, dampak dari tugas atau pekerjaan, dan adanya harapan akan sebuah kepuasan, imbalan, hadiah, atau penghargaan.